Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya








Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya


Makalah ini guna untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester
mata kuliah Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh :
                   Nama : Shela Noviana Affandi
                   NIM   : 2015020092

Dosen Pengampu
Dr Supawi Pawenang, SE, MM

Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta
Fakultas Ekonomi Manajemen
Tahun 2017/2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya”. Makalah ini guna untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester mata kuliah Ekonomi Majerial.

            Dalam penyusunan Makalah ini, tidak sedikit hambatan yang Penulis hadapi. Namun Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang Penulis hadapi teratasi.

            Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini. Makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.









Surakarta, 18 Oktober 2017


                                                 
Penulis,



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1   
A.  Latar Belakang........................................................................................................................ 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................................................... 3
C.  Tujuan Penulisan..................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 5
A.  Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui Orientasi Pasar      ................................................................................................................................. 5
B.  Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui Pengembangan Acuan atau Bauran Pemasaran (Marketing Mix)......................................... 9
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 13
A.  Kesimpulan........................................................................................................................... 13
B.  Saran .................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA          



BAB I

PENDAHULUAN
   A.   Latar Belakang

      Di dalam dunia usaha saat ini persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang memproduksi barang ataupun jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan indikator-indikator penentu untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Salah satu indikator penting dalam suatu perusahaan adalah Manajemen. Menurut Wardana (2014:2) Manajemen adalah proses pengkoordinasi dan  mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar hasil yang diselesaikan dapat menghasilkan sesuatu secara efisien dan efektif dengan melalui orang lain. Suatu perusahaan membutuhkan manajemen untuk menjalankan proses produksi perusahaannya. Karena dengan menggunakan prinsip manajemen maka perusahaan bisa berjalan atau beroperasi dengan baik.
Pada dasarnya perusahaan-perusahaan saling berkompetisi karena memiliki tujuan  yang jelas dan tentunya sama dengan perusahaan lain, yaitu laba. Oleh karena itu, laba dibutuhkan dan penting agar perusahaan tetap going concern (Rakhman, 2007). Selain itu laba juga penting karena laba digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi dan bonus karyawan, dasar penentu pajak yang harus dibayarkan, dasar penilaian kenaikan kemakmuran karyawan dan perusahaan, serta sebagai alat pengendali alokasi sumber daya ekonomi perusahaan (Chariri dan Ghozali , 2001). Karena mengingat pentingnya laba yang cukup besar bagi perusahaan, maka perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan laba. Karena jika perusahaan mengalami kerugian atau mendapatkan laba yang rendah maka akan berpengaruh terhadap stabilitas kelangsungan kinerja perusahaan.
Laba sering diartikan  sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) mendefenisikan laba sebagai berikut: Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam  laporan merinci bagaimana laba didapat. Selain itu, Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55).  Atau bisa diambil kesimpulan bahwa laba adalah selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya perusahaan, sedangkan pendapatan  lebih besar dari biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Dalam pemaksimalan laba, diperlukan strategi-strategi khusus dari perusahaan bagi tiap-tiap divisi atau pihak unit. Diantaranya strategi untuk manajemen pemasaran akan berbeda dengan strategi manajemen keuangan, begitu pula akan berbeda dengan  strategi manajemen sumber daya manusia. Strategi yang cukup penting dan berpengaruh adalah strategi manajemen pemasaran. Strategi merupakan segala cara yang harus dilakukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut yang telah ditetapkan sebelumnya (Wardana, 2014:180). Sedangkan pengertian manajemen pemasaran sendiri menurut Assauri (1987:12) adalah kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan  memelihara keuntungan dari pertukaran  melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.  Selain itu menurut Kotler (1997:13) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Jadi strategi manajemen pemasaran adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang bertujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
Assauri (1987:13) menyatakan, “Secara singkat manajemen pemasaran mencakup seluruh falsafat, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran”. Assauri juga menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi Menentukan konsep dan proses pemasaran; Faktor lingkungan pemasaran; Analisis pasar; Pemilihan sasaran (target) pasar; Perencanaan pemasaran perusahaan; Kebijakan dan strategi pemasaran terpadu (Marketing Mix-Strategy); Kebijakan dan strategi produk; Kebijakan dan strategi harga; Kebijakan dan strategi penyaluran; Kebijakan dan strategi promosi; Organisasi pemasaran; Sistem informasi pemasaran; Pengendalian pemasaran; Manajemen penjual; Pemasaran internasional.
Strategi Pemasaran Terpadu (Marketing Mix Strategy) merupakan inti dari suatu konsep manajemen pemasaran dalam falsafah dan sistem pemasaran (Assauri,1987:12). Menurut Assauri, strategi manajemen pemasaran meliputi strategi orientasi pasar, pengembangan acuan pemasaran (marketing mix), serta taktik pemasaran secara terpadu. Selain itu didalam buku Kotler (1997), Kotler menambahkan beberapa strategi antara lain diferensiasi Produk,Pelayanan, Personil, Saluran, dan Citra. Strategi manajemen pemasaran ini dilakukan untuk meningkatkan daya guna suatu barang yang akan didistribusikan kepada masyarakat.


   B.    Rumusan Masalah
              1. Apa Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui 
                  Orientasi Pasar?
              2. Apa Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui 
                  Pengembangan Acuan atau Bauran Pemasaran (Marketing Mix)?

   C.  Tujuan
  Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut
  1.  Mendeskripsikan strategi manajemen pemasaran untukmemaksimalkan laba perusahaan 
       melalui orientasi pasar
         2.  Mendeskripsikan strategi manajemen pemasaran untuk memaksimalkan laba perusahaan
              melalui pengembangan acuan atau bauran pemasaran (marketing mix)
BAB II
PEMBAHASAN

  A.  Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui 
       Orientasi Pasar
Seiring meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan, dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan pasarnya. Sehingga orientasi pasar merupakan hal yang penting  bagi pelanggan, dan juga untuk tercapainya tujuan pemasaran perusahaan. Konsep pemasaran dan orientasi pasar dipandang sebagai salah satu fokus perhatian manajemen pemasaran untuk mengartikulasikan strategi-strategi yang dikembangkan. Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat dapat memilih pasar-pasar sasarannya dan memiliki program-program pemasaran yang sudah direncanakan.
Menurut Narver and Slater (1990:21) Market orientation atau orentasi pasar adalah sebagai berikut.
 “As the competitive strategy that most efficiently generates the right kinds of behavior to create enhanced value for the consumer and therefore assures better long-term resultsfor corporations.” Dari pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berorentasi pasar senantiasa melakukan efisiensi dan selalu berusaha menciptakan nilai lebih bagi pelanggannya yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Tjiptono dan Chandra (2012:30) Orientasi pasar (Market Orientation) merupakan ukuran perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasi konsep pemasaran. Pendapat Cravens (2000:6) mengenai orientasi pasar adalah suatu orientasi bisnis, sehingga pelanggan dijadikan sebagai vocal point dan totalitas operasional perusahaan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa orientasi pasar merupakan penelitian pasar ke seluruh perusahaan guna mengetahui kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang.
Pedoman orientasi pasar dalam melakukan kegiatan pemasaran dibagi menjadi lima konsep, meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial (Kotler, 2002:19).
Berikut adalah lima konsep yang digunakan pemasaran dalam orientasi pasar.
1.    Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan salah satu konsep tertua yang dianut para penjual. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk-produk yang mudah didapat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi pada produksi akan berkonsentrasi pada upaya mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan cakupan distribusi yang luas.
Strategi manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep produksi yang efisien dan memiiliki keunggulan harga yang murah membuat suatu perusahaan akan memperoleh laba yang besar seiring tingkat produksi yang besar. Strategi dengan konsep produksi ini lebih berorientasi pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena masyarakat menengah ke bawah lebih mementingkan harga dan mengesampingkan kualitas dari suatu produk. Asalkan harganya murah, dengan senang hati masyarakat akan membelinya.       
2.    Konsep Produk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau ciri-ciri inovatif terbaik. Dimensi kualitas untuk industri manufaktur (Garvin, 1996), meliputi: Performance (kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri); Feature (ciri khas produk yang membedakan dari produk lain); Reliability (kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya atau karena  kemungkinan kerusakan yang rendah); Conformance (kesesuaian produk dengan syarat, ukuran, karakteristik desain, dan operasi yang ditetapkan); Durability (tingkat ketahanan/awet produk atau lama umur produk); Serviceability (kemudahan perbaikan atau ketersediaan komponen produk); Aesthetic (keindahan atau daya tarik produk); serta Perception (fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasinya).
Manajer dalam perusahaan yang berorientasi produk lebih memusatkan perhatiannya untuk membuat produk superior dan menyempurnakannya secara terus-menerus. Perusahaan yang berorientasi produk seringkali merancang produk sebak-baiknya dengan kualitas yang tinggi.
Bahwa strategi manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep produk yang digunakan adalah dengan meningkatkan kualitas atau mutu dari suatu produk. Dari peningkatan kualitas inilah suatu perusahaan dapat memperoleh dan memaksimalkan labanya. Produk-produk superior  diproduksi secara terbatas dan hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memiliknya, karena konsep produk ini lebih berorientasi pada masyarakat menengah ke atas.
3.    Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa agar konsumen bersedia membeli produk dalam jumlah memadai maka perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi secara terus-menerus.
Konsep ini beranggapan bahwa biasanya konsumen enggan membeli suatu produk, sehingga manajemen pemasaran haruslah memiliki strategi yang bagus untuk mendorong konsumen meningkatkan daya beli. Manajemen pemasaran di dalam perusahaan memiliki banyak cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya adalah dengan cara promosi.
Promosi digunakan untuk merangsang daya beli masyarakat, dan kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan ketika mengalami kelebihan kapasitas produksi. Tujuan perusahaan adalah menjual apa yang perusahaan buat dengan melakukan promosi yang sebaik-baiknya.
Strategi manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep penjualan lebih menekankan promosi dan penjualan yang terus-menerus, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan laba lewat promosi, bukan kualitas produk ataupun jumlah produk. Konsep penjualan ini berorientasi ke seluruh masyarakat, akan tetapi kebanyakan masyarakat yang mudah percaya dengan kegiatan-kegiatan promosi adalah masyarakat menengah kebawah.
4.    Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan filosofi bisnis yang menantang konsep-konsep terdahulu. Dasar-dasarnya dikembangkan pada pertengahan dekade 1950an.
Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemenuhan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada para pesaing.
Strategi manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep pemasaran lebih menekankan pemeneuhan kebutuhan atau keinginan target pasar dan pengiriman yang lebih baik dari pesaing, sehingga dengan cara-cara inilah perusahaan dapat memaksimalkan laba. Konsep pemasaran sendiri diciptakan untuk memenuhi kebutuhan khusus dari setiap individu, karena pada dasarnya kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Konsep pemasaran biasanya lebih berorientasi kepada masyarakat kelas menengah ke atas, karena maayarakat tersebut lebih bisa membedakan kebutuhan-kebutuhannya, disamping juga memiliki materi finansial yang cukup untuk melakukan pembelian produk berdasrkan keinginan sendiri.
5.    Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial dipilih untuk menghindari konflik potensial di antara keinginan konsumen, kepentingan konsumen, dan kesejahteraan sosial jangka panjang.
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pasar dan memenuhinya dengan lebih efektif dan lebh efisien daripada para pesaing dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Konsep pemasaran sosial menuntut para pemasar menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijakan pemasaran, yaitu laba perusahaan, kepuasan konsumen,dan kepentingan publik. Dengan konsep ini, perusahaan mendasarkan keputusan pemasaran dalam orientasi pasar bukan hanya untuk memaksimalkan laba perusahaan, tetapi juga memuaskan keinginan konsumen, sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul.
Strategi manajemen pemasaran untuk memaksimalkan laba perusahaan pada konsep pemasaran sosial adalah dengan cara perusahaan membuat produk yang dapat mengangkat status sosial konsumen ketika digunakan. Konsep ini berorientasi pada masyarakat tingkat atas dan memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat. Bukan hanya itu, konsep pemasaran sosial juga sangat menekankan keunggulan produk yang terbatas (limited edition).


 B. Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui      Pengembangan Acuan atau  Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam strategi manajemen pemasaran, terdapat strategi acuan atau bauran pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan pemaksimalan laba perusahaan.       
Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen (Assauri, 2002:181). Sedangkan menurut Purwaningsih (2013) Marketing Mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin melalui variabel-variabel yang dapat dikombinasikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah suatu strategi dengan menggabungkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
1.    Empat unsur variabel dalam marketing mix, adalah sebagai berikut
Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang berupa barang dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Biasanya suatu produk dikembangkan atau diciptakan lagi oleh produsen dengan berbagai macam produk baru.
Di dalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Suatu produk diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, serta perusahaan dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimum. Akan tetapi, dengan menggunakan unsur produk ini, perusahaan harus terus mengembangkan kreativitas dan inovasi-inovasi baru agar dapat tetap diminati konsumen, sehingga bauran pemasaran produk akan berjalan dengan baik dan bisa terus berkembang.
2.    Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hak milik produk. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.
Seorang produsen atau perusahaan harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga di dalam penentuan kebijakan harga yang akan ditetapkan, sehingga nantinya dapat memenuhi tujuan perusahaan untuk dapat bersaing dengan harga produk lain dan dapat menilai kemampuan perusahaan mempengaruhi daya beli konsumen. Karena pada dasarnya setiap harga suatu produk dikatakan mahal atau tidaknya tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat sendiri.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran pemasaran harga ini sangat diperhatikan, strategi yang digunakan dalam penetapan harga bukan hanya dengan pemasaran secara paket produk, tetapi juga bisa melalui pemberian diskon. Penentuan harga akan sangat mempengaruhi tingkat penerimaan pendapatan perusahaan. Harga juga akan mempengaruhi tingkat penjualan produk, sasaran pasar, dan perusahaan juga bisa memaksimalkan laba yang menjadi tujuan perusahaan.
3.    Tempat (Place)
Tempat adalah suatu wilayah yang digunakan kegiatan perusahaan untuk membuat produk untuk dijual ke pasaran. Biasanya perusahaan memilih tempat yang strategis, seperti didekat jalan raya, dipusat kota, atau didekat-dekat keramaian. Tempat-tempat yang seperti itu digunakan perusahaan agar mempermudah di akses oleh konsumen. Sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen, semakin dekat tempat perusahaan dengan berbagai fasilitas atau kemudahaan akses, maka semakin banyak pula konsumen yang berdatangan.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran tempat ini akan sangat mempengaruhi penerimaan perusahaan. Strategi manajemen yang digunakan untuk memasarkan produk dengan cara memilih tempat yang strategis, yang dekat dengan fasilitas umum yang ramai akan masyarakat, atau bisa juga dengan pemilihan tempat yang dekat dengan bahan baku. Bukan hanya tempat saja yang harus diperhatikan perusahaan, tetapi juga dekorasi dan desain tempat yang unik juga dapat menarik minta konsumen dan menambah penerimaan laba perusahaan.  

4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran pemasaran promosi ini dilakukan dengan cara bisa melalui email, sms, pembicaraan langsung, iklan maupun media sosial. Promosi yang digunakan pastinya dengan kata-kata yang menarik, sehingga juga akan menarik daya beli konsumen. Semakin banyak konsumen melakukan pembelian, maka secara pasti promosi dapat meningkatkan pendapatan dan perusahaan dapat memaksimalkan laba.


 


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.   Orientasi pasar merupakan suatu aktivitas perusahaan untuk memaksimalkan penerimaan laba dengan melakukan penelitian pasar yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan konsumen.
2.  Orientasi pasar dalam melakukan pemasaran dibagi menjadi lima konsep, meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.
3. Pengembangan acuan atau bauran pemasaran merupakan suatu kegiatan perusahaan untuk memaksimalkan laba dengan cara mempengaruhi reaksi daya beli konsumen dengan mengendalikan unsur-unsur pemasaran. 
4. Bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya beli masyarakat memiliki empat unsur, meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. 

B.       Saran
Demikianlah makalah yang Penulis buat mudah-mudahan apa yang Penulis paparkan bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya untuk lebih memahami Strategi Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya, dan apa yang Penulis tulis dalam makalah ini belum sempurna sesuai apa yang di harapkan. Dengan ini Penulis berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pembimbing dan teman-teman semua.




Referensi Dr. Supawi Pawenang , 2017. Modul Ekonomi Manajerial , UNIBA




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Optimasi