Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya
“Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya”
Makalah ini guna untuk memenuhi
nilai Ujian Tengah Semester
mata kuliah Ekonomi Manajerial
Disusun Oleh :
Nama : Shela Noviana Affandi
NIM : 2015020092
Dosen
Pengampu
Dr
Supawi Pawenang, SE, MM
Universitas Islam Batik (Uniba)
Surakarta
Fakultas Ekonomi Manajemen
Tahun 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya Penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Strategi Manajemen
Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan dengan Jalur Biaya”. Makalah ini guna
untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester mata kuliah Ekonomi Majerial.
Dalam
penyusunan Makalah ini, tidak sedikit hambatan yang Penulis hadapi. Namun
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Makalah ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang Penulis hadapi teratasi.
Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini. Makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan manfaat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Surakarta, 18 Oktober 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
A. Latar
Belakang........................................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................................................ 5
A. Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui Orientasi Pasar ................................................................................................................................. 5
B. Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui Pengembangan
Acuan atau Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)......................................... 9
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam dunia usaha saat ini
persaingan semakin ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang
memproduksi barang ataupun jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut
membutuhkan indikator-indikator
penentu untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Salah satu indikator
penting dalam suatu perusahaan adalah Manajemen. Menurut Wardana (2014:2) Manajemen adalah proses
pengkoordinasi dan mengintegrasikan
kegiatan-kegiatan kerja agar hasil yang diselesaikan dapat menghasilkan sesuatu
secara efisien dan efektif dengan melalui orang lain. Suatu perusahaan
membutuhkan manajemen untuk menjalankan proses produksi perusahaannya. Karena
dengan menggunakan prinsip manajemen maka perusahaan bisa berjalan atau
beroperasi dengan baik.
Pada dasarnya
perusahaan-perusahaan saling berkompetisi karena memiliki tujuan yang jelas dan tentunya sama dengan
perusahaan lain, yaitu laba. Oleh karena itu, laba dibutuhkan dan penting agar
perusahaan tetap going concern (Rakhman,
2007). Selain itu laba juga penting karena laba digunakan sebagai dasar
pemberian kompensasi dan bonus karyawan, dasar penentu pajak yang harus
dibayarkan, dasar penilaian kenaikan kemakmuran karyawan dan perusahaan, serta
sebagai alat pengendali alokasi sumber daya ekonomi perusahaan (Chariri dan
Ghozali , 2001). Karena
mengingat pentingnya laba yang cukup besar bagi perusahaan, maka
perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan laba. Karena jika
perusahaan mengalami kerugian atau mendapatkan laba yang rendah maka akan
berpengaruh terhadap stabilitas kelangsungan kinerja perusahaan.
Laba sering diartikan sebagai ukuran untuk menilai prestasi
perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) mendefenisikan laba sebagai
berikut: Laba (earnings) atau laba bersih (net income)
mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian
kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos
dalam laporan merinci bagaimana laba
didapat. Selain itu, Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal
dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan
usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha
selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan, 1992: 55). Atau bisa diambil kesimpulan bahwa laba
adalah selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya perusahaan, sedangkan
pendapatan lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan perusahaan.
Dalam pemaksimalan laba, diperlukan strategi-strategi khusus dari
perusahaan bagi tiap-tiap divisi atau pihak unit. Diantaranya strategi untuk
manajemen pemasaran akan berbeda dengan strategi manajemen keuangan, begitu
pula akan berbeda dengan strategi manajemen
sumber daya manusia. Strategi yang cukup penting dan berpengaruh adalah
strategi manajemen pemasaran. Strategi merupakan segala cara yang harus
dilakukan suatu organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut yang
telah ditetapkan sebelumnya (Wardana, 2014:180). Sedangkan pengertian manajemen
pemasaran sendiri menurut Assauri (1987:12) adalah kegiatan penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk
membentuk, membangun, dan memelihara
keuntungan dari pertukaran melalui
sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka
panjang. Selain itu menurut Kotler
(1997:13) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi. Jadi strategi manajemen pemasaran adalah suatu cara yang digunakan
untuk melakukan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang bertujuan
untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
Assauri (1987:13) menyatakan, “Secara singkat manajemen pemasaran mencakup
seluruh falsafat, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran”. Assauri juga
menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi Menentukan konsep
dan proses pemasaran; Faktor lingkungan pemasaran; Analisis pasar; Pemilihan
sasaran (target) pasar; Perencanaan pemasaran perusahaan; Kebijakan dan
strategi pemasaran terpadu (Marketing
Mix-Strategy); Kebijakan dan strategi produk; Kebijakan dan strategi harga;
Kebijakan dan strategi penyaluran; Kebijakan dan strategi promosi; Organisasi
pemasaran; Sistem informasi pemasaran; Pengendalian pemasaran; Manajemen
penjual; Pemasaran internasional.
Strategi Pemasaran Terpadu (Marketing
Mix Strategy) merupakan inti dari suatu konsep manajemen pemasaran dalam
falsafah dan sistem pemasaran (Assauri,1987:12). Menurut Assauri, strategi
manajemen pemasaran meliputi strategi orientasi pasar, pengembangan acuan
pemasaran (marketing mix), serta
taktik pemasaran secara terpadu. Selain itu didalam buku Kotler (1997), Kotler
menambahkan beberapa strategi antara lain diferensiasi Produk,Pelayanan,
Personil, Saluran, dan Citra. Strategi manajemen pemasaran ini dilakukan untuk
meningkatkan daya guna suatu barang yang akan didistribusikan kepada
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui
Orientasi
Pasar?
2. Apa Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui
Pengembangan Acuan atau Bauran Pemasaran (Marketing Mix)?
C. Tujuan
Tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mendeskripsikan strategi manajemen pemasaran
untukmemaksimalkan laba perusahaan
melalui orientasi pasar
2. Mendeskripsikan strategi manajemen pemasaran untuk
memaksimalkan laba perusahaan melalui pengembangan acuan atau bauran pemasaran (marketing mix)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Strategi
Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba Perusahaan melalui
Orientasi Pasar
Seiring meningkatnya persaingan global dan perubahan dalam kebutuhan pelanggan, dimana perusahaan menyadari bahwa mereka harus selalu dekat dengan
pasarnya. Sehingga orientasi pasar merupakan hal yang penting bagi pelanggan, dan juga untuk tercapainya tujuan
pemasaran perusahaan. Konsep pemasaran dan orientasi pasar dipandang sebagai
salah satu fokus perhatian manajemen pemasaran untuk mengartikulasikan
strategi-strategi yang dikembangkan. Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara
gemilang bila mereka secara cermat dapat memilih pasar-pasar sasarannya dan
memiliki program-program pemasaran yang sudah direncanakan.
Menurut
Narver and Slater (1990:21) Market orientation atau orentasi pasar adalah
sebagai berikut.
“As the competitive strategy that
most efficiently generates the right kinds of behavior to create enhanced value
for the consumer and therefore assures better long-term resultsfor
corporations.” Dari pengertian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berorentasi
pasar senantiasa melakukan efisiensi dan selalu berusaha menciptakan nilai
lebih bagi pelanggannya yang diharapkan akan dapat memberikan keuntungan jangka
panjang bagi perusahaan.
Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Tjiptono dan Chandra (2012:30) Orientasi pasar (Market Orientation) merupakan ukuran
perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasi konsep pemasaran.
Pendapat Cravens (2000:6) mengenai orientasi pasar adalah suatu orientasi
bisnis, sehingga pelanggan dijadikan sebagai vocal point dan totalitas operasional perusahaan. Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa orientasi pasar
merupakan penelitian pasar ke seluruh perusahaan guna mengetahui kebutuhan
pelanggan saat ini dan yang akan datang.
Pedoman orientasi pasar dalam melakukan kegiatan pemasaran dibagi menjadi
lima konsep, meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, dan konsep pemasaran sosial (Kotler, 2002:19).
Berikut adalah lima konsep yang digunakan pemasaran dalam
orientasi pasar.
1.
Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan salah satu
konsep tertua yang dianut para penjual. Konsep produksi berpendapat bahwa
konsumen akan memilih produk-produk yang mudah didapat dan murah harganya.
Manajer organisasi yang berorientasi pada produksi akan berkonsentrasi pada
upaya mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan cakupan distribusi yang luas.
Strategi manajemen pemasaran dengan
menggunakan konsep produksi yang efisien dan memiiliki keunggulan harga yang
murah membuat suatu perusahaan akan memperoleh laba yang besar seiring tingkat
produksi yang besar. Strategi dengan konsep produksi ini lebih berorientasi
pada masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena masyarakat menengah ke bawah
lebih mementingkan harga dan mengesampingkan kualitas dari suatu produk.
Asalkan harganya murah, dengan senang hati masyarakat akan membelinya.
2.
Konsep Produk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk-produk yang
menawarkan kualitas, kinerja, atau ciri-ciri inovatif terbaik. Dimensi kualitas
untuk industri manufaktur (Garvin, 1996), meliputi: Performance (kesesuaian
produk dengan fungsi utama produk itu sendiri); Feature (ciri khas produk yang
membedakan dari produk lain); Reliability (kepercayaan pelanggan terhadap
produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan kerusakan yang
rendah); Conformance (kesesuaian produk dengan syarat, ukuran, karakteristik
desain, dan operasi yang ditetapkan); Durability (tingkat ketahanan/awet produk
atau lama umur produk); Serviceability (kemudahan perbaikan atau ketersediaan
komponen produk); Aesthetic (keindahan atau daya tarik produk); serta Perception
(fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau
reputasinya).
Manajer dalam perusahaan yang berorientasi produk lebih memusatkan
perhatiannya untuk membuat produk superior dan menyempurnakannya secara
terus-menerus. Perusahaan yang berorientasi produk seringkali merancang produk
sebak-baiknya dengan kualitas yang tinggi.
Bahwa strategi manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep produk yang
digunakan adalah dengan meningkatkan kualitas atau mutu dari suatu produk. Dari
peningkatan kualitas inilah suatu perusahaan dapat memperoleh dan memaksimalkan
labanya. Produk-produk superior diproduksi secara terbatas dan hanya
orang-orang tertentu saja yang dapat memiliknya, karena konsep produk ini lebih
berorientasi pada masyarakat menengah ke atas.
3.
Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa
agar konsumen bersedia membeli produk dalam jumlah memadai maka perusahaan
harus melakukan usaha penjualan dan promosi secara terus-menerus.
Konsep ini beranggapan bahwa
biasanya konsumen enggan membeli suatu produk, sehingga manajemen pemasaran
haruslah memiliki strategi yang bagus untuk mendorong konsumen meningkatkan
daya beli. Manajemen pemasaran di dalam perusahaan memiliki banyak cara untuk
meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya adalah dengan cara promosi.
Promosi digunakan untuk merangsang
daya beli masyarakat, dan kebanyakan perusahaan mempraktekkan konsep penjualan
ketika mengalami kelebihan kapasitas produksi. Tujuan perusahaan adalah menjual
apa yang perusahaan buat dengan melakukan promosi yang sebaik-baiknya.
Strategi manajemen pemasaran dengan
menggunakan konsep penjualan lebih menekankan promosi dan penjualan yang
terus-menerus, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan laba lewat promosi,
bukan kualitas produk ataupun jumlah produk. Konsep penjualan ini berorientasi
ke seluruh masyarakat, akan tetapi kebanyakan masyarakat yang mudah percaya
dengan kegiatan-kegiatan promosi adalah masyarakat menengah kebawah.
4.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan filosofi
bisnis yang menantang konsep-konsep terdahulu. Dasar-dasarnya dikembangkan pada
pertengahan dekade 1950an.
Konsep pemasaran berpendapat bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan pemenuhan kepuasan yang diinginkan secara lebih
efektif dan efisien daripada para pesaing.
Strategi manajemen pemasaran dengan
menggunakan konsep pemasaran lebih menekankan pemeneuhan kebutuhan atau
keinginan target pasar dan pengiriman yang lebih baik dari pesaing, sehingga
dengan cara-cara inilah perusahaan dapat memaksimalkan laba. Konsep pemasaran
sendiri diciptakan untuk memenuhi kebutuhan khusus dari setiap individu, karena
pada dasarnya kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Konsep pemasaran biasanya
lebih berorientasi kepada masyarakat kelas menengah ke atas, karena maayarakat
tersebut lebih bisa membedakan kebutuhan-kebutuhannya, disamping juga memiliki
materi finansial yang cukup untuk melakukan pembelian produk berdasrkan
keinginan sendiri.
5.
Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial dipilih
untuk menghindari konflik potensial di antara keinginan konsumen, kepentingan konsumen,
dan kesejahteraan sosial jangka panjang.
Konsep pemasaran sosial berpendapat
bahwa tugas pemasaran adalah menentukan kebutuhan, keinginan, serta kepentingan
pasar dan memenuhinya dengan lebih efektif dan lebh efisien daripada para
pesaing dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
Konsep pemasaran sosial menuntut
para pemasar menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijakan pemasaran,
yaitu laba perusahaan, kepuasan konsumen,dan kepentingan publik. Dengan konsep
ini, perusahaan mendasarkan keputusan pemasaran dalam orientasi pasar bukan
hanya untuk memaksimalkan laba perusahaan, tetapi juga memuaskan keinginan
konsumen, sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul.
Strategi manajemen pemasaran untuk
memaksimalkan laba perusahaan pada konsep pemasaran sosial adalah dengan cara
perusahaan membuat produk yang dapat mengangkat status sosial konsumen ketika
digunakan. Konsep ini berorientasi pada masyarakat tingkat atas dan memiliki
status sosial yang tinggi di masyarakat. Bukan hanya itu, konsep pemasaran
sosial juga sangat menekankan keunggulan produk yang terbatas (limited edition).
B. Strategi Manajemen Pemasaran untuk Memaksimalkan Laba
Perusahaan melalui Pengembangan Acuan atau
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam strategi manajemen pemasaran, terdapat strategi acuan atau bauran
pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau
variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan
sekaligus mencapai tujuan pemaksimalan laba perusahaan.
Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen (Assauri,
2002:181). Sedangkan menurut Purwaningsih (2013) Marketing Mix adalah suatu strategi marketing yang menekankan
bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin melalui variabel-variabel yang
dapat dikombinasikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) adalah suatu strategi
dengan menggabungkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
1.
Empat unsur variabel dalam marketing mix, adalah sebagai berikut
Produk (Product)
Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang berupa barang dan jasa yang ditawarkan
kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi guna memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Biasanya suatu produk
dikembangkan atau diciptakan lagi oleh produsen dengan berbagai macam produk
baru.
Di dalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Suatu produk
diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, serta perusahaan
dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing
sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimum. Akan tetapi, dengan
menggunakan unsur produk ini, perusahaan harus terus mengembangkan kreativitas
dan inovasi-inovasi baru agar dapat tetap diminati konsumen, sehingga bauran
pemasaran produk akan berjalan dengan baik dan bisa terus berkembang.
2.
Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau
mengganti hak milik produk. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor
yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku, biaya produksi,
biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang
tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga
produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan
antara produk subtitusi dan komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan
konsumen.
Seorang produsen atau perusahaan harus memperhatikan dan memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhi harga di dalam penentuan kebijakan harga yang
akan ditetapkan, sehingga nantinya dapat memenuhi tujuan perusahaan untuk dapat
bersaing dengan harga produk lain dan dapat menilai kemampuan perusahaan
mempengaruhi daya beli konsumen. Karena pada dasarnya setiap harga suatu produk
dikatakan mahal atau tidaknya tergantung dari kemampuan daya beli masyarakat
sendiri.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran pemasaran harga ini sangat
diperhatikan, strategi yang digunakan dalam penetapan harga bukan hanya dengan
pemasaran secara paket produk, tetapi juga bisa melalui pemberian diskon.
Penentuan harga akan sangat mempengaruhi tingkat penerimaan pendapatan
perusahaan. Harga juga akan mempengaruhi tingkat penjualan produk, sasaran
pasar, dan perusahaan juga bisa memaksimalkan laba yang menjadi tujuan
perusahaan.
3.
Tempat (Place)
Tempat adalah suatu wilayah yang digunakan kegiatan perusahaan untuk membuat
produk untuk dijual ke pasaran. Biasanya perusahaan memilih tempat yang
strategis, seperti didekat jalan raya, dipusat kota, atau didekat-dekat
keramaian. Tempat-tempat yang seperti itu digunakan perusahaan agar mempermudah
di akses oleh konsumen. Sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen, semakin
dekat tempat perusahaan dengan berbagai fasilitas atau kemudahaan akses, maka
semakin banyak pula konsumen yang berdatangan.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran tempat ini akan sangat mempengaruhi
penerimaan perusahaan. Strategi manajemen yang digunakan untuk memasarkan
produk dengan cara memilih tempat yang strategis, yang dekat dengan fasilitas
umum yang ramai akan masyarakat, atau bisa juga dengan pemilihan tempat yang
dekat dengan bahan baku. Bukan hanya tempat saja yang harus diperhatikan
perusahaan, tetapi juga dekorasi dan desain tempat yang unik juga dapat menarik
minta konsumen dan menambah penerimaan laba perusahaan.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain
sales promotion, advertising, sales
force, public relation, and direct marketing.
Strategi manajemen pemasaran melalui bauran pemasaran promosi ini dilakukan
dengan cara bisa melalui email, sms, pembicaraan langsung, iklan maupun media
sosial. Promosi yang digunakan pastinya dengan kata-kata yang menarik, sehingga
juga akan menarik daya beli konsumen. Semakin banyak konsumen melakukan
pembelian, maka secara pasti promosi dapat meningkatkan pendapatan dan
perusahaan dapat memaksimalkan laba.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Orientasi pasar merupakan suatu aktivitas perusahaan
untuk memaksimalkan penerimaan laba dengan melakukan penelitian pasar yang
digunakan untuk mengetahui kebutuhan konsumen.
2. Orientasi pasar dalam melakukan pemasaran dibagi
menjadi lima konsep, meliputi konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.
3. Pengembangan acuan atau bauran pemasaran merupakan
suatu kegiatan perusahaan untuk memaksimalkan laba dengan cara mempengaruhi
reaksi daya beli konsumen dengan mengendalikan unsur-unsur pemasaran.
4. Bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan daya beli masyarakat memiliki empat unsur, meliputi produk, harga,
tempat, dan promosi.
B. Saran
Demikianlah makalah yang Penulis buat mudah-mudahan apa yang
Penulis paparkan bisa menjadi pelajaran bagi kita semuanya untuk lebih memahami Strategi Memaksimalkan Laba Perusahaan
dengan Jalur Biaya,
dan apa yang Penulis tulis dalam makalah ini belum sempurna sesuai apa yang di
harapkan. Dengan ini Penulis berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen
pembimbing dan teman-teman semua.
Referensi Dr. Supawi Pawenang , 2017. Modul Ekonomi Manajerial , UNIBA
Komentar
Posting Komentar